Apasih yang di namakan dengan HAJI WADA’ ??
v
Haji
Wada’ (haji pamitan)
Pada
bulan ke-11 tahun ke 10 H, Nabi Muhammad SAW mengumumkan kepada seluruh
masyarakat madinah bahwa beliau akan memimpin ibadah haji. Berita tersebut juga
di kirim kepada seluruh suku yang berdiam di Jazira Arab. Pada tanggal 25
Dzulqaidah (23 febuari 632 M) Rasulullah SAW meninggalkan madinah. Sekitar
100.000 jama’ah turut menunaikan haji termasuk seluruh istrinya.
Pada hari tarwiyah (menyediakan air),
tanggal 8 Dzulhijjah, Nabi pergi ke Mina, keesokan subuhnya 22ia berangkat lagi
menuju Gunung Arafah. Kaum muslimin mengikutinya sambil mengucapkan talbiyah ( Labbaika
Allahumma Labaika) dan takbir. Nabi berhenti di Namirah (sebuah desa di sebelah timur Arafah) untuk
berkemah. Setelah matahari tergelincir, beliau berangkat menuju wadi’ di
wilayah uran. Di tempat inilah Nabi Muhammad SAW menyampaikan khutbahnya yang
sangat bersejarah. Setelah mengucapkan syukur dan puji kepada Allah SWT , Nabi
mengucapkan khutbahnya dengan diselingi jeda pada setiap kalimat berikut ini.
Wahai manusia, perhatikanlah kata-kata ku
ini, aku tidak tahu kalau sesudah tahun ini, dalam keadaan seperti ini, tidak
lagi bertemu dengan kamu sekalian.
Saudara-saudara, sesungguhnya
darah dan harta kamu adalah suci buat kamu sampai datang waktunya kamu sekalian
menghadap Tuhan. Kamu pasti akan menghadap Tuhan, pada waktu itu akan di minta
pertanggung jawaban atas segala perbuatanmu.
Barang siapa telah diserahi
amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang berhak menrimanya. Sesungguhnya
semua riba sudah tidak berlaku, tetapi kamu berhak menerima kembali modal kamu.
Janganlah kamu berbuat aniaya terhadap orang lain dan jangan pula dianiaya.
Hari ini nafsu setan yang minta
di sembah di negeri ini sudah putus asa untuk selamanya, tetapi kalau kamu
turutkan dia, walaupun dalam hal yang kamu anggap kecil, yang berarti kamu
merendahkan segala pernbuatanmu, niscaya akan senanglah dia. Oleh, karena itu
peliharalah agamamu ini dengan baik-baik.
Saudara-saudara, seperti halnya kamun
mempunyai hak atas istri kamu,maka istri kamu mempunyai hak atas dirimu. Hak
aku atas mereka ialah untuk tidak mengizinkan orang yang tidak kamu sukai
menginzakkan kaki ke atas lantaimu, dan janganlah sampai mereka terang-terangan
melakukan perbuatan keji. Berlaku baiklah terhadap istri kamu, mereka itu kawan
yang membantumu, mereka tidak memiliki sesuatu untuk diri mereka. Kamu
mengambil mereka sebagai amanah Tuhan, dan kehormatan mereka di halalkan untuk
kamu dengan nama Tuhan.
ssssteguh,
kamu tidak akan sesat selama-lamanya yaitu Kitabullah dan Sunnah Rasulullah,
sesungguhnya setiap muslim itu saudara muslim yang lain, dan semua kaum muslim
itu bersaudara, akan tetapi, seseorang tidak di benarkan mengambil sesuatu dari
saudaranya kecuali jika diberikan kepadanya dengan senang hati. Janganlah kamu
menganiaya diri sendiri.
Katakanlah kepada mereka bahwa darah
dan harta kamu di sucikanoleh Tuhan, seperti hari ini yang suci sampai datang
masanya kamu sekalian menghadapTtuhan.”
Setelah
itu semua, Nabi Muhammad SAW kemudia
bertanya kepada seluruh jama’ah .
“sudahkah
aku menyampaikan amanah Allah,
kewajibanku, kepada kamu sekalian?
Jama’ah yang ada di hadapannya segera
menjawab: Ya memang demikian adanya’ Nabi
Muhammad SAW kemudia menengadah ke langit sambil mengucapkan “Ya Allah engkau
menjdi saksiku”.
Setelah asar,Nabi Muhammad SAW berangkat ke
Mina.
Dua
bulan setelahmenunaikan Haji Wada’ Nabi Muhammad SAW menderita demam. Nabi
Muhammad SAW telah memimpin shalat berjama’ah walaupun kondisi badannya lemah.
Ketika badannya sangat lemah, sekitar 3 hari menjelang wafatnya, Nabi Muhammad
SAW tidak bisa mengimami shalat berjama’ah. Nabi Muhammad SAW menunjuk Abu
Bakar sebagai penggantinya menjadi Imam Shalat. Semakin hari tenaganya terus
menurun, dan pada hari Senin 12 Rabiul
Awal 11 8/8 Juni 632M Nabi Muhammad SAW. Wafat di rumah istrinya Aisyah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar